-bunyi bel-
Hem, apakah itu kamu, Sam? gumamku dalam hati. Setelah mendengar suara bel, aku langsung membuka pintu dan berharap itu Sam, namun kenyataannya itu adalah Alex, teman Sam. Ia memberikan sebuah kunci apartemen dan aku harus segera kesana. Apakah disana ada Sam? Aku harap ia disana dengan kue dan hadiah darinya. Aku pun bergegas menuju apartemen itu. Dengan perasaan yang berdebar, aku memasuki kamar tersebut. Wah, betapa bahagianya diriku, begitu banyak hadiah di dalam kamar tersebut dan kamar itu tertata begitu indah! Tapi, mana Sam? mana kue darinya? dan di meja belajar yang tak jauh dari sana, terpajang foto kita berdua. Aku ingin melihat foto itu dari dekat, aku merindukanmu, Sam! Ternyata, disana juga ada sebuah surat.
Dear Alice
Happy Birthday Alice! Setelah sekian lama kita bersama, kini usiamu menginjak 16 tahun! Aku pikir kamu mengharapkan kue dan hadiah yang biasa aku berikan saat ulang tahunmu. Tebakanku benar bukan? Namun, maafkan aku. Aku tak akan bisa membawakan kue dan hadiah untukmu tanggal 2 Juni nanti. Kanker ini begitu ganas, operasi pun tak akan bisa menyelamatkanku, mungkin ini sudah takdirku. Dokter memberitahuku bahwa waktuku tinggal 1 bulan lagi.. Aku rasa aku mempunyai waktu yang cukup untuk mempersiapkan hadiah untukmu. Maafkan aku Alice, aku tak bisa bersamamu lagi. Andai aku bisa, aku akan membuat umurku lebih panjang lagi. Namun, aku hanya manusia biasa. Aku tidak bisa merubah takdir. Maafkan aku yang telah mengingkari janji kita untuk selalu bersama.. Alice, aku harap kamu bisa menemukan sahabat yang lebih baik lagi, yang bisa tertawa bersamamu dan membuat hari-harimu lebih berarti. Sebenarnya, aku menyukaimu, namun aku tak ingin persahabatan kita hancur. Aku tak berani mengungkapkan ini, karena sisa waktuku yang begitu sedikit. Sekali lagi, maafkan aku yang tak bisa menemanimu. Selamat Ulang Tahun, Alice :)
Sam..
Hem, what do you think about this?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar