Kamis, 21 November 2013

....

hm-_-
buat apa ya? 

ini aja deh xD
Judulnya Belakangan :p

Siang ini begitu cerah dan aku memutuskan untuk mengajak Sam untuk berjalan-jalan di sekitaran taman. Sudah lama kita tidak pergi berdua. Aku merindukannya, merindukan saat kita bersama, saat-saat ia berusaha membuatku untuk tersenyum dan tertawa. Setelah menyusuri setiap sudut taman, kami memutuskan untuk pergi ke sebuah kedai kopi. Seperti biasa, ia memesan cappuccino/?/ dan aku memesan vanilla latte. Disana, aku dan Sam bercerita tentang banyak hal. Dan, pesanan kami pun datang. Dalam beberapa saat, suasana menjadi hening, sibuk dengan pesanan masing-masing. “Hm, bagaimana keadaan ibumu? Apa dia sudah sehat?” tanyaku dan berhasil memecah keheningan sesaat itu/?/ “Ya, ibuku sudah baikan, ia sudah bisa bekerja seperti biasa” jawab Sam. Setelah membicarakan banyak hal, kami memutuskan untuk berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.

Keesokan harinya, Liz, sahabatku mengajak untuk menemaninya ke sebuah toko buku. Entah mengapa, ia begitu menyukai novel. Akupun begitu melihat novel langsung mengantuk melihat begitu banyak huruf yang tertera disana dan begitu membosankan! Lebih baik menghabiskan waktu untuk tidur daripada membaca ratusan lembar novel yang tidak menarik. Elizabeth, biasa dipanggil Liz adalah seseorang yang begitu menyukai novel. Ia begitu sering menghabiskan waktunya untuk membaca novel sehingga ia begitu malas berkenalan dengan orang lain dan alhasil, satu-satunya teman yang ia miliki adalah aku. Berbeda denganku, aku seseorang yang bisa dikatakan ramah dan mudah bergaul dengan orang, sehingga aku memiliki banyak teman. Liz pun tak tertarik untuk memiliki pacar, ia lebih tertarik untuk berpacaran dengan novelnya, haha. Di kamarnya begitu banyak novel yang terpajang rapi, mulai dari novel fantasi, horror, humor & romantis, ia begitu menyukai novel. Cita-citanya pun menjadi seorang penulis. Hari-hariku lebih banyak ku habiskan dengan Liz. Kadang, kami pergi ke kedai kopi berdua, ia sibuk dengan novelnya dan aku hanya menggoreskan pensil diatas kertas untuk membuat sebuah sketsa. Suasana hening, aku dan Liz sibuk dengan dunia sendiri. Kami biasa menghabiskan waktu berjam-jam di kedai kopi itu. Jadi, tidak salah jika semua orang kedai itu sudah hafal dengan kebiasaan kami, hahaha.

Suatu hari, aku merasakan ada yang berbeda dari Sam. Ia begitu sering mengabaikanku, membicarakan Liz, entahlah. Aku merasa kesal, cemburu, namun, Liz sahabatku. Aku tak bisa berbuat apapun. Bingung dengan keadaan ini. Aku merasa bahwa Sam menyukai Liz. Dan benar saja! Beberapa hari kemudian, ia memutuskan hubungan ini. Ia mulai mendekati Liz, dan yang membuatku terkejut adalah sikap Liz yang mulai kecentilan dan itu sungguh membuatku kesal! Aku merasa ia juga menyukai Liz. Tiba-tiba Liz mendekatiku dan mengajakku pergi ke kedai kopi. “Alice, temani aku ke kedai kopi dan kamu akan mendapatkan 1 vanilla latte gratis! Bagaimana?” “Maaf Liz, hari ini aku sibuk dengan semua tugas ini, kapan-kapan ya!” ujarku. Aku begitu kesal dengannya, aku rasa aku akan menjauh darinya dan Sam. Ini begitu menyakitkan, bagaimana bisa seseorang sahabat yang tak begitu peduli dengan lingkungannya dan sibuk dengan novelnya kini bisa berbuat seperti itu? Mendekati pacar sahabat sendiri, dan aku benci itu. Rasa cemburu itu datang ketika Sam dan Liz berdua. Ingin rasanya marah, namun aku tak berhak. Mulai sekarang aku sudah menghindari Liz. Ia selalu bersama Sam. Aku benci itu! Ketakutanku selama ini akhirnya terbukti, Sam menyukai Liz! Hubungan kita selama 4 tahun ini kandas, ia menyukai sahabatku sendiri. Tidak kah kau mengerti rasanya dikhianati sahabat sendiri? Itu sangat menyakitkan! Dan kini, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu di kedai kopi itu. Aroma vanilla latte menjalar di dalam tubuhku dan setidaknya itu memberikan ketenangan. Aku putuskan untuk tidak memikirkannya lagi. “Hati-hati dengan seseorang. Tak selamanya orang itu baik. Mungkin saja ada suatu keadaan yang membuat ia berubah, perubahan itu abadi. Bisa saja seseorang yang awalnya baik dan kini menjadi duri dalam hidupmu. ”


Okesip, itu enggak jelas-_-
hahaha

Minggu, 10 November 2013

ini pendapatku. hem.

Aku pikir, sebagian besar dari kalian itu nganggep ayah merupakan sosok yang sangat baik, pahlawan kalian, apalah itu. Namun, kalian beda sama aku:3
Aku, seorang anak yang tak terbiasa dengan kehadiran seorang ayah. Sejak kecil aku males untuk liat ayah. Mungkin disebabkan karena sosok ayah itu udah aku temuin di kakek & wakde. Ya, itulah aku. Semenjak kehadiran 'ayah' datang lagi di kehidupanku. Dugaan selama ini yang aku pikir adanya seorang ayah akan membuat aku  tak bisa dekat lagi sama mama dan itu benar! Semua perhatian mama yang dulunya cuma buat aku, kini ayah kembali lagi dan ia merebut semua perhatian itu. haha!
Kemana-mana selalu bertiga, aku gak suka itu, yang aku mau cuma aku & mama. Egois? iya emang! Semenjak sosok itu hadir lagi, ia mampu merubah semua hidupku yang dulunya bahagia jadi tertekan dengan semua larangan yang tidak masuk akal. Hello, dijaman teknologi kayak gini dia nyita semua gadget, yuno lah aku itu susah tanpa gadget, macbook lah, hape lah, azz. Yuno, dia itu udah ngehancurin bb kesayanganku-_- wtf siapa yang gak kesel coba? make macbook orang, jelas-jelas dia sendiri udah punya laptop yang lebih besar, emang tuh ya tu orang rada-rada -_- Dulu, tanpa dia & aku masih pake semua gadget juga prestasi di sekolah lumayan lah, nah pas dia dateng, malah buat ranking jauh, khe tau aku tertekan? enggak kan? khe itu udah egois, mentingin kesenengan khe sendiri. apasih, gak suka-_- khe terlalu ngatur semua hidupnya saya. Ah, intinya, aku gak bisa nerima kehadiran seorang ayah. JANGAN MAU PUNYA BAPAK BULE, BELUM TENTU DIA BAIK, MASIH INGET KITA MENDERITA & DIJAJAH SAMA SIAPA? SAMA BULE KAN? JADI JANGAN SAMPE DIJAMAN SEKARANG HIDUP KALIAN DIJAJAH SAMA BULE, JANGAN SAMPE KALIAN MENDERITA GARA-GARA BULE-_- DAN KALIAN JANGAN SEKALI-KALI BAHAS MASALAH BAPAK-_-V /KESEL WAKWAK
BUAT YANG SELAMA INI MERASA KESEL GARA-GARA BAPAKNYA saya ITU, SAYA MINTA MAAF YA :3

Mungkin kalian gak setuju sama aku, tapi ya setiap orang punya pandangan sendiri mengenai sosok ayah di kehidupan mereka. ini hidupku deritaku, LOL!

Ini emang enggak jelas, ya biarin dah-_-v

Hem, judulnya belakangan aja ya x3

Ya, di taman itu, tempat kita bermain, tempat kita menghabiskan masa kecil kita. Kau selalu membuat hari-hariku terasa indah. Persahabatan kita dimulai sejak TK, dan selama itu pula kita bersama, hingga kini, kita sudah memasuki universitas yang sama. Sesuai janji kita, kita menjadi sahabat selamanya. Kau dan aku selalu bersama, menghadapi suka dan duka. Semua rintangan kita lewati bersama. Dan hingga akhirnya, aku mulai menyukaimu. Aku memendam rasa ini, namun, aku tak berani mengungkapkannya. Mengapa? Karena aku takut jika rasaku ini bertepuk sebelah tangan. Aku tak mau   merusak persahabatan ini. Tidak masalah jika kita hanya bersahabat, selama aku berada disampingmu dan tertawa bersamamu, aku bahagia.. 1 bulan lagi tanggal 2 Juni, ya hari ulang tahunku. Seperti biasa, kau bertanya, hadiah apa yang ku inginkan? Aku tak ingin hadiah apapun darimu, yang ku inginkan adalah selalu bersama denganmu. Aku ingin menghabiskan semua waktuku bersamamu, Sam. Dan kini, kau mulai jarang menemuiku, mengapa? apakah kau sudah menemukan orang lain yang bisa membuatmu bahagia, Sam? Sedih yang kurasakan tanpa kehadiranmu disisiku, tiada lagi orang yang mampu membuatku tersenyum, tertawa dan membuat hari-hariku merasa lebih berarti.. Hari ini, tepat 2 Juni, hari ulang tahunku. Aku tak menemukan kue darimu, aku tak menemukan kebiasaan-kebiasaan yang kau lakukan di hari ulang tahunku. Apakah kamu sudah melupakanku? Apakah kamu sudah lupa hari ini hari ulang tahunku? Baiklah, aku akan berusaha menerima semua ini.
-bunyi bel-
Hem, apakah itu kamu, Sam? gumamku dalam hati. Setelah mendengar suara bel, aku langsung membuka pintu dan berharap itu Sam, namun kenyataannya itu adalah Alex, teman Sam. Ia memberikan sebuah kunci apartemen dan aku harus segera kesana. Apakah disana ada Sam? Aku harap ia disana dengan kue dan hadiah darinya. Aku pun bergegas menuju apartemen itu. Dengan perasaan yang berdebar, aku memasuki kamar tersebut. Wah, betapa bahagianya diriku, begitu banyak hadiah di dalam kamar tersebut dan kamar itu tertata begitu indah! Tapi, mana Sam? mana kue darinya?  dan di meja belajar yang tak jauh dari sana, terpajang foto kita berdua. Aku ingin melihat foto itu dari dekat, aku merindukanmu, Sam! Ternyata, disana juga ada sebuah surat.

          Dear Alice

          Happy Birthday Alice! Setelah sekian lama kita bersama, kini usiamu menginjak 16 tahun! Aku pikir kamu mengharapkan kue dan hadiah yang biasa aku berikan saat ulang tahunmu. Tebakanku benar bukan? Namun, maafkan aku. Aku tak akan bisa membawakan kue dan hadiah untukmu tanggal 2 Juni nanti. Kanker ini begitu ganas, operasi pun tak akan bisa menyelamatkanku, mungkin ini sudah takdirku. Dokter memberitahuku bahwa waktuku tinggal 1 bulan lagi.. Aku rasa aku mempunyai waktu yang cukup untuk mempersiapkan hadiah untukmu. Maafkan aku Alice, aku tak bisa bersamamu lagi. Andai aku bisa, aku akan membuat umurku lebih panjang lagi. Namun, aku hanya manusia biasa. Aku tidak bisa merubah takdir. Maafkan aku yang telah mengingkari janji kita untuk selalu bersama.. Alice, aku harap kamu bisa menemukan sahabat yang lebih baik lagi, yang bisa tertawa bersamamu dan membuat hari-harimu lebih berarti. Sebenarnya, aku menyukaimu, namun aku tak ingin persahabatan kita hancur. Aku tak berani mengungkapkan ini, karena sisa waktuku yang begitu sedikit. Sekali lagi, maafkan aku yang tak bisa menemanimu. Selamat Ulang Tahun, Alice :)
Sam..

Air mataku mengalir begitu deras, ini sungguh menyakitkan. Tak ada lagi yang bisa mengisi hari-hariku sepertimu. Selamat tinggal, Sam.

Hem, what do you think about this?

Sabtu, 09 November 2013

Ya, Tepat 1 Tahun yang Lalu.....

Hari ini, 10.11.13

10.11.12. Yap, tepat setahun yang lalu.....
Aku bertemu kembali dengan seseorang, seseorang yang membuatku tertarik untuk mengenalinya lebih dalam. Entah mengapa, aku tertarik dengannya saat pertama melihatnya/ea
Namun, beberapa bulan kemudian, aku tak tertarik dengannya lagi, ia begitu jauh. Kelasnya pun berbeda, mungkin itu yang menyebabkan aku tidak tertarik lagi dengannya. Dannnnn, 10 November 2012, aku melihatnya lagi, melihat dari dekat. Hari itu, malam penggalangan dana. Aku hanya berharap ia akan bersamaku untuk meminta sumbangan keliling taman kota. Tuhan memberkatiku, aku bisa bersamanya, awalnya hanya berdua dan nantinya kita ditemani oleh kakak-kakak yang tak dikenal, hahaha. Kau tau? perhatian kecil yang mungkin tidak berarti apa-apa bagi orang lain, tetapi aku merasa beda, aku merasa senang dengan perhatian kecilmu itu, aku merasa nyaman bersamamu, aku tidak tau mengapa, aku hanya merasakan itu. Seketika, rasaku pada seseorang yang lebih dari sekedar kakak kelas pupus dan digantikan dengan rasaku yang begitu besar padamu. Aku tidak berani menyimpulkan itu perasaan suka, aku hanya berpikir itu hanya perasaan sesaat. Namun, aku salah. Rupanya rasa itu berkembang, ada suatu keinginan untuk menjadi lebih sekedar teman bahkan sahabat. Namun aku tersadar, seseorang telah menjadi pcrku. Aku bersikeras untuk menghilangkan rasa ini, melupakan dirimu, kau tau? melupakanmu seperti berusaha mengingat seseorang yang tidak pernah kita kenal, ya, begitu sulit! Rasa ini berkembang, aku begitu menantikan sms darimu, bahkan keinginan itu tak sama dengan apa yang kurasakan dengan kakak itu. Aku ingin malam berganti menjadi pagi dan minggu menjadi senin, aku ingin waktu disekolah lebih lama. mengapa? karena aku ingin melihatmu, berbicara denganmu, sekedar melihatmu dari kejauhan, itu membuatku senang. Detak jantung ini seakan tidak normal lagi! Melihatmu dari kejauhan sudah membuat jantungku berdetak begitu cepat! Anehnya, aku tak merasakan ini bersama kakak itu. Berbicara denganmu membuat aku nyaman dan entah mengapa aku merasa risih setiap harus berbicara dengan kakak itu, padahal ia adalah orang spesial. hem. Aku bimbang, rasaku kepadamu melebihi rasaku kepada kakak itu. Aku nekat mengakhiri hubungan dengan kakak itu, mengapa? karena aku berpikir, buat apa menjalani hubungan dengan seseorang yang memang dari awal tidak kita suka? aku hanya tidak ingin melukai perasaan kakak itu semakin dalam, aku sadar aku menerimanya hanya karena kasian. Dan kamu, aku begitu mengharapkanmu. Setelah hubungan itu berakhir, aku mulai mendekatimu, awalnya aku takut jika rasa ini bertepuk sebelah tangan, dan dugaanku salah. 
26.11.12. Hari itu, disaat dimana hubungan kita melebihi teman bahkan sahabat, hahaha. Yah, hari-hari kita lalui, suka duka kita lalui bersama /ea/ beberapa bulan tidak berkomunikasi dan hanya bermodalkan kepercayaan. Dan kini, hampir 1 tahun kita bersama. Aku hanya berharap kita bisa menerima kekurangan satu sama lain dan saling percaya :3 /apasih-_-/ emang sih sering berantem, tapi gapapa lah, jalani aja, kadang aku emang egois, maaf ya xD

Buat kamu yang lagi baca ini, i just wanna say: you don't need to be perfect because i love you for who you are, just the way you are. Iloveyouuuu♥♥
/eaaa/ wakwakwak

Oke ini emang enggak jelas, tapi biarlah, aku gak punya kerjaan ni xD
LOL